Kurang lebih sekitar Tahun 50-an sampai dengan 70-an , Kabupaten dan Kota Pekalongan katanya seperti Inggris jaman sekarang dengan Liga Premiernya .
waktu itu "sepak bola" disejajarkan setelah agama di Pekalongan. Orang Ngalongan
kalau pergi nonton bola, seperti kalau sekarang mau ikutan hadir pengajian
Istighozah Qubro. Jika ada pertandingan bola masyarakat tumplek bleg di
lapangan. Ada yang pake sarung, pakai kopiah dan tentu saja pakai celana. Kopiah itu
perlu, karena saat kesebelasan foforitnya cetak gol,biasanya kopiah diuncal-uncalke keatas. Saat itu kesebelasan yang cukup disegani di Pekalongan, antara
lain, POP Pekalongan (Persatuan Olah Raga Polisi ), Hizbul Wathon
(HW) Pekajangan dan Al-Hilal Kampung Arab Pekalongan . Kalau sekarang Barca, Madrid, dan Atletico jadi kebanggaan wong Spanyol, maka Pekalongan, dulu
juga punya kesebelasan kebanggaan POP, HW dan ALHilal yang jos gandos.... Disamping Pekalongan
punya 3 kesebelasan legendaris , tetangga sebelah : Comal , juga punya
kesebelasan yang cukup top markotop pula, namanya PS. RODA, kalau disingkat jadi Rukun
Ora Dadi Alane. Symbolnya Roda Glinding ! Opo ora Sakporeeee ! Stadion Santiago Barnebeunya Pekalongan, jaman iku adalah Stadion Kraton, yang jadi stadion kebanggaan. Asri,
asyik dan berwibawa. Setiap ada tanding bola, didepan stadion banyak warga yang
buka titipan sepeda . Maklum jarang yang punya sepeda motor. beda dengan zaman sekarang mobil dan motor yang mendominasi. Pernah suatu kali,
saking kesusunya , tetangga saya , begitu sampai di Stadion Kraton,sekaran bernama Stadion Kota Batik... sepedanya
diserahkan kepada seseorang yang dikiranya petugas titipan sepeda. Begitu
selesai pertandingan dan mau pulang, tentu saja sepedanya hilang, lha wong yang
tadi dititipi sepeda jebulnya, bukan petugas titipan sepeda. Ada juga yang rame-rame naik glinding ... biasanya yg datang dari arah selatan, seperti Pekajanggan. Sekedar bernostalgia ..waktu Olympiade Melbuorne tahun 1956, Penonton di Melbuorne waktu itu kagum, dg Kes
Indonesia bermain lawan Uni Sovyet. Salah satu pemain yang dikagumi, adalah
yang berbadan kecil pendek dan kalau ngekop (ngendas) istilah kerenya heading sangat berbahaya
sekali. Namanya Kasmuri ! dia adalah pemain legendaris PS.POP Pekalongan. Kalau main dia
bergerak lincah kaya kancil. Waktu itu hasil pertandingannya 0-0 . Indonesia
waktu itu geger. Sovyet yang disegani di Eropa dibuat tdk berkutik lawan
Indonesia... gara-gara Kasmuri wong Ngkalongan . Karena draw, pertandingan diulang
keesokan harinya, sayang Indonesia kalah 4-0. hanya kalah tenogo jare... . Terlepas
kekalahan itu, kita sebagai wong Ngkalongan " senenge por !".
Kasmuri yang anggota Polisi Pekalongan. Pemain legendaris PS.POP yang ngetop
lan mendunia, disamping Kasmuri , kita mengenal kakaknya Kasmuri yg namanya
Wahyono, bermain sebagai, gelandang. Sukirman, kanan dalam. Barki kiri
luar. Barki ini mengingatkan kita dengan Ryan Giggs pemain sayapnya MU. Juga
ada Slamet palang pintu POP. Ada Babud, back kanan handal. Djasdan yang
gayannya kayak Edwin Van de Sar, kipernya Kes Nasional Belanda. Kalau Kasmuri
pernah bikin geger Olympiade Melb., Dullah Kelip legendaris PS. ALHilal, pernah
juga gegerkan Stadion Gelora Senayan. Dullah pemain seangkatan Sucipto, adalah
pemain handal PSSI. Sama seperti Kasmuri, kecil, pendek, tapi lincah, kayak
kelinci. Dulu kalau dia main di Senayan, PS. Al Hilal, terkenal dengan permainan bolanya ala Brazil. Pemain Legendarisnya,
seperti Dillah, Ali Kelip ( Mantan Rektor Unisulla) kakak Dullah Kelip. Dan
yang tak terlupakan pastilah Saleh Saqbal. Kiper handal Al Hilal yang pernah
menggagalkan tendangan gledeknya Ramang pemain top Indonesia waktu itu, ketika
Ramang bersama PS. PSM Makassar main di Stadion Kraton Pekalongan melawan PS.
Al Hilal Pekalongan. POP dan Al Hilal adalah 2 kesebelasan legendaris Kota
Pekalongan. Kalau legendarisnya Kabupaten Pekalongan yaitu Pekajangan, PS. HW ( Hizbul Wathon) yang artinya Pembela Tanah Air. Seperti POP dan Al
Hilal, PS. HW sangat terkenal dan dikenal didunia Sepak Bola Jawa Tengah bahkan
Indonesia. Waktu itu banyak klub-klub Jakarta, seperti Pelita Jaya, Arseto,
Jayakarta , Angkasa, Maesa sering lakukan uji coba di Pekajangan nglawan HW di Stadion
HW Pekajangan. Di Jateng HW sangat disegani, lawan tanding yang keras dan jg sportip adalah PS. UNDIP Semarang, yang waktu itu masih diperkuat oleh
Sartono Anwar, Halilintar, C.Sutadi dll. Tapi yang hebat dan harus
ditonton, jika PS. HW Pekajangan nglawan PS.HW Jogya. Pasti heboh. Karena
disamping main bola, ada tambahannya... adu jotos sesama pemaian. Padahal sama-sama HW-nya. Pemain-pemain
legendaris HW tahun 50-an ada H.Akhwan Syahri second strikernya HW yang
gorengan bolanya seperti Raymond Kopa pemain legendaris Hongaria yang kemudian
dibeli Real Madrid Spanyol. Legendaris lainnya, seperti H.Duladi, H.Asror,
H.Lazim Sayuti, H.Dwijo, Husni, H.Harto Saleh, Arman Arsyad dan H.Sadeli AMGAL
(Amret Galeng). Yang kalau mau main "gares"nya diolesi aji2, yang
katanya kalau garesan "ben ora kroso". Ha... ha.... ha.... Kipernya
wah ora ono mungsuhe, hebat dan top, namanya Lie Tjing, Cino Kedungwuni yang
kalo nangkap bola mabur kayak "alap2". JLEPPPP ! Ditahun 60, 70-an
barulah HW menyumbang dua pemainnya ke PSSI, masing2 Risqon Akhwan dan Chaerul
Akhwan, kakak adik, putra kandung Raymond Kopanya Ngkajangan H.Akhwan
Syahri.Chaerul yang biasanya dipanggil Tjak-Ul, saking hebat mainnya, diambil
PS.UNDIP dan kemudian diambil PS.Angkasa (AURI) Jakarta dan disekolahkan sampai
jadi Sarjana. Sekarang Notaris di Pemalang. Banyak pemain2 legendaris PS.HW
yang diambil oleh Pemda Pekalongan, Perhutani, BNI, BRI, seperti : H.Abdulhamid
MM (sekarang Ass 2 Pemkab Pkl), H.Sudoko, Tjatono (BNI 46), Eddy Yusuf,
Amat,Hendri ( Perhutani ), Marnoto (Asskeu Proteksi), dan pemain legendaris lainya adalah Hakim..Fauzi..Janoto wong kambang yg blm genap satu bulan yg lalu meninggalkan alam dunia... dll. Dulu mereka hebat,
karena Sepak Bola dikelola dengan prinsip tata kelola yang baik. Sepak Bola
menurut mereka, diposisikan sebagai "industri hiburan " yang dikelola
seperti halnya sebuah industri. Dipimpin orang yang ngerti sepakbola, jangan
tidak ngerti tapi karena ingin populer mau jadi Pengurus. Dulu Pengurus gak ada yang dikenal.. yg justru populer adalah pemaia-pemainnya. Kalau
sekarang ? pemainnya tidak kita kenal, tapi yang dikenal Pengurusnya. Meski demikian kita doakan aja semoga sepakbola wong kalongan terus maju dan berjaya tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia... kira-kira bisa gak ya... pasti bisalah..meski kadang wong kalongan ngomong .. Ora Ngandel ? terus usaha lan kerja keras siapa tau banyak penerus yang bisa melanjutkan pemaian legendaris pekalongan jaman dulu...yo pok ..... kee...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar