SELAMAT DATANG DI SD MUHAMMADIYAH 3 PEKAJANGAN PROGRAM CIRI KHUSUS SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (SBN)

Selasa, 11 Maret 2014

SEKILAS SEPAK BOLA PEKALONGAN


Kurang lebih sekitar Tahun 50-an sampai dengan 70-an , Kabupaten dan Kota Pekalongan katanya seperti Inggris jaman sekarang dengan Liga Premiernya . waktu itu "sepak bola" disejajarkan setelah agama di Pekalongan. Orang Ngalongan kalau pergi nonton bola, seperti kalau sekarang mau ikutan hadir pengajian Istighozah Qubro. Jika ada pertandingan bola masyarakat tumplek bleg di lapangan. Ada yang pake sarung, pakai kopiah dan tentu saja pakai celana. Kopiah itu perlu, karena saat kesebelasan foforitnya cetak gol,biasanya kopiah diuncal-uncalke keatas. Saat itu kesebelasan yang cukup disegani di Pekalongan, antara lain, POP Pekalongan (Persatuan Olah Raga Polisi ),  Hizbul Wathon (HW) Pekajangan dan  Al-Hilal Kampung Arab Pekalongan . Kalau sekarang Barca, Madrid, dan Atletico jadi kebanggaan wong Spanyol, maka Pekalongan, dulu juga punya kesebelasan kebanggaan POP, HW dan ALHilal yang jos gandos.... Disamping Pekalongan punya 3 kesebelasan legendaris , tetangga sebelah : Comal , juga punya kesebelasan yang cukup top markotop pula, namanya PS. RODA, kalau disingkat jadi  Rukun Ora Dadi Alane. Symbolnya Roda Glinding ! Opo ora Sakporeeee ! Stadion Santiago Barnebeunya Pekalongan, jaman iku adalah Stadion Kraton, yang jadi stadion kebanggaan. Asri, asyik dan berwibawa. Setiap ada tanding bola, didepan stadion banyak warga yang buka titipan sepeda . Maklum jarang yang punya sepeda motor. beda dengan zaman sekarang mobil dan motor yang mendominasi. Pernah suatu kali, saking kesusunya , tetangga saya , begitu sampai di Stadion Kraton,sekaran bernama Stadion Kota Batik... sepedanya diserahkan kepada seseorang yang dikiranya petugas titipan sepeda. Begitu selesai pertandingan  dan mau pulang, tentu saja sepedanya hilang, lha wong yang tadi dititipi sepeda jebulnya, bukan petugas titipan sepeda. Ada juga yang rame-rame naik glinding ... biasanya yg datang dari arah selatan, seperti Pekajanggan. Sekedar bernostalgia ..waktu Olympiade Melbuorne tahun 1956, Penonton di Melbuorne waktu itu kagum, dg Kes Indonesia bermain lawan Uni Sovyet. Salah satu pemain yang dikagumi, adalah yang berbadan kecil pendek dan kalau ngekop (ngendas)  istilah kerenya heading sangat berbahaya sekali. Namanya Kasmuri ! dia adalah pemain legendaris PS.POP Pekalongan. Kalau main dia bergerak lincah kaya kancil. Waktu itu hasil pertandingannya 0-0 . Indonesia waktu itu geger. Sovyet yang disegani di Eropa dibuat tdk berkutik lawan Indonesia... gara-gara Kasmuri wong Ngkalongan . Karena draw, pertandingan diulang keesokan harinya, sayang Indonesia kalah 4-0. hanya kalah tenogo jare... . Terlepas kekalahan itu, kita sebagai wong Ngkalongan " senenge por !".  Kasmuri yang anggota Polisi Pekalongan. Pemain legendaris PS.POP yang ngetop lan mendunia, disamping Kasmuri , kita mengenal kakaknya Kasmuri yg namanya Wahyono, bermain sebagai, gelandang. Sukirman, kanan dalam. Barki kiri luar. Barki ini mengingatkan kita dengan Ryan Giggs pemain sayapnya MU. Juga ada Slamet palang pintu POP. Ada Babud, back kanan handal. Djasdan yang gayannya kayak Edwin Van de Sar, kipernya Kes Nasional Belanda. Kalau Kasmuri pernah bikin geger Olympiade Melb., Dullah Kelip legendaris PS. ALHilal, pernah juga gegerkan Stadion Gelora Senayan. Dullah pemain seangkatan Sucipto, adalah pemain handal PSSI. Sama seperti Kasmuri, kecil, pendek, tapi lincah, kayak kelinci. Dulu kalau dia main di Senayan, PS. Al Hilal, terkenal dengan permainan bolanya ala Brazil. Pemain Legendarisnya, seperti Dillah, Ali Kelip ( Mantan Rektor Unisulla) kakak Dullah Kelip. Dan yang tak terlupakan pastilah Saleh Saqbal. Kiper handal Al Hilal yang pernah menggagalkan tendangan gledeknya Ramang pemain top Indonesia waktu itu, ketika Ramang bersama PS. PSM Makassar main di Stadion Kraton Pekalongan melawan PS. Al Hilal Pekalongan. POP dan Al Hilal adalah 2 kesebelasan legendaris Kota Pekalongan. Kalau legendarisnya Kabupaten Pekalongan yaitu Pekajangan, PS. HW ( Hizbul Wathon) yang artinya Pembela Tanah Air. Seperti POP dan Al Hilal, PS. HW sangat terkenal dan dikenal didunia Sepak Bola Jawa Tengah bahkan Indonesia. Waktu itu banyak klub-klub Jakarta, seperti Pelita Jaya, Arseto, Jayakarta , Angkasa, Maesa sering lakukan uji coba di Pekajangan nglawan HW di Stadion HW Pekajangan. Di Jateng HW sangat disegani, lawan tanding yang keras dan jg sportip adalah PS. UNDIP Semarang, yang waktu itu masih diperkuat oleh Sartono Anwar, Halilintar, C.Sutadi dll. Tapi yang hebat dan harus ditonton, jika PS. HW Pekajangan nglawan PS.HW Jogya. Pasti heboh. Karena disamping main bola, ada tambahannya... adu jotos sesama pemaian. Padahal sama-sama HW-nya. Pemain-pemain legendaris HW tahun 50-an ada H.Akhwan Syahri second strikernya HW yang gorengan bolanya seperti Raymond Kopa pemain legendaris Hongaria yang kemudian dibeli Real Madrid Spanyol. Legendaris lainnya, seperti H.Duladi, H.Asror, H.Lazim Sayuti, H.Dwijo, Husni, H.Harto Saleh, Arman Arsyad dan H.Sadeli AMGAL (Amret Galeng). Yang kalau mau main "gares"nya diolesi aji2, yang katanya kalau garesan "ben ora kroso". Ha... ha.... ha.... Kipernya wah ora ono mungsuhe, hebat dan top, namanya Lie Tjing, Cino Kedungwuni yang kalo nangkap bola mabur kayak "alap2". JLEPPPP ! Ditahun 60, 70-an barulah HW menyumbang dua pemainnya ke PSSI, masing2 Risqon Akhwan dan Chaerul Akhwan, kakak adik, putra kandung Raymond Kopanya Ngkajangan H.Akhwan Syahri.Chaerul yang biasanya dipanggil Tjak-Ul, saking hebat mainnya, diambil PS.UNDIP dan kemudian diambil PS.Angkasa (AURI) Jakarta dan disekolahkan sampai jadi Sarjana. Sekarang Notaris di Pemalang. Banyak pemain2 legendaris PS.HW yang diambil oleh Pemda Pekalongan, Perhutani, BNI, BRI, seperti : H.Abdulhamid MM (sekarang Ass 2 Pemkab Pkl), H.Sudoko, Tjatono (BNI 46), Eddy Yusuf, Amat,Hendri ( Perhutani ), Marnoto (Asskeu Proteksi), dan pemain legendaris lainya adalah Hakim..Fauzi..Janoto wong kambang yg blm genap satu bulan yg lalu meninggalkan alam dunia...  dll. Dulu mereka hebat, karena Sepak Bola dikelola dengan prinsip tata kelola yang baik. Sepak Bola menurut mereka, diposisikan sebagai "industri hiburan " yang dikelola seperti halnya sebuah industri. Dipimpin orang yang ngerti sepakbola, jangan tidak ngerti tapi karena ingin populer mau jadi Pengurus. Dulu Pengurus gak ada yang dikenal.. yg justru populer adalah pemaia-pemainnya. Kalau sekarang ? pemainnya tidak kita kenal, tapi yang dikenal Pengurusnya. Meski demikian kita doakan aja semoga sepakbola wong kalongan terus maju dan berjaya tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia... kira-kira bisa gak ya... pasti bisalah..meski kadang wong kalongan ngomong .. Ora Ngandel ? terus usaha lan kerja keras siapa tau banyak penerus yang bisa melanjutkan pemaian legendaris pekalongan jaman dulu...yo pok ..... kee...!